Postingan

Beranda

Chapter 5: Kisah Tentang Array Suci (Guardian of Forest)

Putera pejabat itu bernama Fai Huanran. Sosoknya tinggi dan jangkung, dia mengenakan jubah ungu lavender. Wajahnya tampan dengan rahang kuat membuat proporsinya gagah dan menarik. Lin SuYin mengerutkan kening tampak kesal. Kamu boleh memanggilnya pendek! Tapi jangan sekali-kali menyebutnya cantik. Lin SuYin sebenarnya sudah terbiasa namun wajah cantik yang bisa membuat jatuh seluruh gadis bangsawan di ibukota itu tidak membawa hal yang baik untuk Lin SuYin. Contohnya saja namanya, nama ini diberikan oleh penatua monyet, ketika penatua monyet melihat bayi Lin SuYin yang dibuntal di dalam kain lampin, dia tidak memperhatikan jenis kelaminnya lagi dan langsung memberinya nama Lin SuYin. Apa-apaan nama ini? Meski dia hidup dalam hutan seperti manusia kera, dia tidak bodoh untuk mengetahui nama ini jelas nama perempuan. Lin SuYin: Lin [素] berarti giok/permata yang indah dan SuYin [音] polos dan cantik. Fai Huanran tidak berlama-lama dalam keterkejutannya, detik berikutnya dia hanya tertawa,

Chapter 4: Putera Pejabat Daerah (Guardian of Forest)

Poin pentingnya adalah bahkan kelima binatang juga tidak ingin adik kecil mereka pergi. Seperti kakek yang kehilangan cucu mereka, lima idiot duduk di tempat pertemuan mereka. Masing-masing mereka memiliki raut serius. Meski disebut tempat pertemuan, nyatanya itu hanyalah sebuah pohon besar dan lima dewa binatang duduk di cabang-cabangnya. "Pada akhirnya Xiao Yin tetap setuju untuk pergi. Kita tidak bisa melakukan apapun." Qinglong adalah binatang yang paling berpikiran terbuka, dia juga menyayangi adik kecilnya. Tapi sebagai seorang yang juga hidup di sekitar manusia, menurutnya SuYin memang perlu pergi ke sekolah dan bertemu teman-teman sesama manusia. Qilin mendesak, "Tapi apa kamu melihat wajahnya? Xiao Yin ku yang imut terlihat sedih akhir-akhir ini. Dia pasti tidak ingin pergi, jika bukan karena permintaan kakek tua itu. Xiao Yin pasti sudah menolaknya." "Tapi bukankah akademi Fenghuang dulunya dibangun oleh guru. Mungkin guru masih memiliki banyak relasi

Chapter 3: Mimpi dari Phoenix Betina (Guardian of Forest)

Bukan salahnya menjadi sombong. Ayahnya seorang praktisi tingkat   Jade  yayasan sekaligus kepala klan terkemuka di seluruh kerajaan. Ibunya wanita yang anggun dan keturunan keluarga kerajaan. Dia hidup dalam tekanan, kultivasi seperti bernapas dan berlatih seperti makan. Dia seorang jenius Kerajaan. Bahkan Pangeran Wang yang kabarnya adalah putera yang ditakdirkan nyatanya tidak lebih baik darinya. Zhang Junqing memiliki tempramen keras dan dingin, kerut wajahnya terlihat jelas ketika berbicara. Meskipun begitu, dia tetaplah pria yang sangat tampan. Bukan berarti dia pemarah. Tapi memang seperti itulah dirinya. Intinya, Zhang Junqing seseorang dengan kecacatan ekspresi. Wajah sedingin es juga kadang membawa keberuntungan. Contohnya, dua tahun lalu dia dibawa oleh kepala klan, ayahnya ke kawah agung untuk menemui burung vermilion. Sebagai calon pewaris klan berikutnya, Zhang Junqing membawa harapan banyak orang untuk mengikat kontrak dengan binatang mitologi tersebut. Alhasil, belum ju

Chapter 2: Mereka Sebenarnya Kaya (Guardian of Forest)

Kota Han merupakan kota kecil di dekat perbatasan tapi bukan kota yang sepi dan penuh kesuraman. Sebaliknya, Kota Han cukup damai. Para prajurit yang menjaga perbatasan membuat orang-orang yang ingin membuat kekacauan tidak berani melakukan aksinya. Dua orang pria berjalan menyusuri jalan utama, satu kecil satu besar. Wajah keduanya sangat tampan, membuat sekelompok gadis yang kebetulan berpapasan dengan mereka terkikik sambil berbisik ke teman-temannya. Itu benar-benar menarik perhatian. Pria yang lebih besar mengenakan jubah hitam, membuat auranya terlihat kuat dan dewasa. Sedangkan satunya lagi mengenakan jubah penuh tambalan, dengan setumpuk kayu bakar di bahunya. Meskipun dia tampan, tapi kebanyakan dari mereka memasang wajah prihatin. Anak muda miskin pekerja keras.  Pikir mereka. "Xiao Yin, bisakah kau menjual sesuatu yang lain? Bukankah kayu bakar tidak akan menghasilkan banyak uang?" Kakak pertama, Qilin sedikit menggerutu. "Mau bagaimana lagi?" Lin SuYin b