Chapter 3: Mimpi dari Phoenix Betina (Guardian of Forest)

Bukan salahnya menjadi sombong. Ayahnya seorang praktisi tingkat Jade yayasan sekaligus kepala klan terkemuka di seluruh kerajaan. Ibunya wanita yang anggun dan keturunan keluarga kerajaan. Dia hidup dalam tekanan, kultivasi seperti bernapas dan berlatih seperti makan.

Dia seorang jenius Kerajaan. Bahkan Pangeran Wang yang kabarnya adalah putera yang ditakdirkan nyatanya tidak lebih baik darinya. Zhang Junqing memiliki tempramen keras dan dingin, kerut wajahnya terlihat jelas ketika berbicara. Meskipun begitu, dia tetaplah pria yang sangat tampan. Bukan berarti dia pemarah. Tapi memang seperti itulah dirinya.

Intinya, Zhang Junqing seseorang dengan kecacatan ekspresi.

Wajah sedingin es juga kadang membawa keberuntungan. Contohnya, dua tahun lalu dia dibawa oleh kepala klan, ayahnya ke kawah agung untuk menemui burung vermilion. Sebagai calon pewaris klan berikutnya, Zhang Junqing membawa harapan banyak orang untuk mengikat kontrak dengan binatang mitologi tersebut.

Alhasil, belum juga Zhang Junqing membuka mulut. Burung vermilion itu sudah jatuh memeluk pahanya lebih dulu.

Burung Vermilion, "Salahkan leluhurmu yang terlalu tua! Aku perlu pria tampan!"

Berita tentang Zhang Junqing yang mengikat kontrak dengan binatang mitologi Burung vermilion segera menjadi berita panas di seluruh Kerajaan bahkan sampai ke telinga pangeran pertama.

Di umurnya yang baru tujuh belas tahun, Zhang Junqing seperti seorang monster bagi pangeran pertama. Wang Yong selalu mengaguminya dan kadang membencinya karena terlalu kuat. Sebagai seorang pangeran yang mengemban takdir sebagai Raja daratan suatu saat nanti, dia dituntut menjadi lebih baik dari siapapun.

Setelah itu, Wang Yong dipaksa gurunya berlatih keras. Pergi ke lembah keputusasaan di Selatan Kerajaan untuk menangkap binatang mitologi serigala biru. Serigala itu masih remaja dan tubuhnya sudah setinggi hampir dua meter. Bulunya indah, dengan pola biru di sekitar abdomen dan kepala. Basis kultivasi serigala biru masih dibawah burung Vermilion, namun itu wajar mengingat serigala itu masih dalam tahap perkembangan.

Berita Zhang Junqing sekali lagi digantikan oleh pangeran pertama. Kaisar sangat senang dengan prestasi puteranya dan membuat pesta perayaan selama tiga hari di Istana.

Zhang Junqing yang merupakan tuan muda dari klan besar dan secara otomatis diundang dalam pesta. Ketika dia tiba, sosoknya yang tinggi dan tampan segera menarik banyak perhatian. Banyak tetua dari keluarga kelas atas segera mendekatinya berharap cucu atau kerabat mereka bisa dinikahkan oleh pemuda itu suatu saat nanti.

Dan dalam keadaan seperti itu, dengan wajah lumpuh, Zhang Junqing menjawab, "Aku tidak suka perempuan."

Para tetua itu terdiam sekaligus tercengang, mereka marah tapi tidak bisa mengeluarkan emosi mereka, berpikir, "Jika kamu memang tidak mau! Katakan saja yang sesungguhnya dan jangan mengada-ngada!"

Meskipun terkesan mengada-ngada. Nyatanya Zhang Junqing memang belum pernah jatuh cinta pada wanita. Dia tidak tahu apakah dia seorang yang bengkok, tapi dia memang belum pernah mengalami ketertarikan pada wanita maupun pria. Jumlah wanita cantik yang mencoba mendekatinya sudah tidak terhitung lagi, tapi seperti yang diduga. Zhang Junqing tidak tertarik pada mereka.

Pangeran Wang Yong yang menjadi pemeran utama hari ini memperhatikan kedatangan Zhang Junqing dan mendekatinya. Disamping Wang Yong, serigala biru mengikuti dengan kedua kaki berbulunya yang kokoh.

"Aku senang kamu tiba." Wang Yong berkata, dagunya sedikit terangkat angkuh, dia melirik pada serigala biru di sampingnya dan memperkenalkan, "Ini binatang kontrakku, serigala biru tapi aku sering memanggilnya Xixi." Nada suaranya sedikit meninggi.

Zhang Junqing melirik serigala biru itu tanpa minat dan mengangguk, "Aku ucapkan selamat."

Wang Yong tidak puas dengan raksi Zhang Junqing namun tetap mempertahankan senyumnya. Dia membawa Zhang Junqing duduk di kursi khusus untuk minum sembari berbincang, "Aku sudah mendengar tentang pengasinganmu. Tingkat apa kultivasimu sekarang?"

Zhang Junqing menjawab datar, "Tahap Yayasan Kedua."

Wang Yong hampir tersedak, mulutnya berkedut. Orang ini benar-benar monster, dia ingat lima bulan lalu Zhang Junqing baru memasuki Tahap Yayasan Lapisan pertama. Hanya dalam lima bulan menerobos satu tingkat itu benar-benar menentang surga. Wang Yong tersenyum, dia berkata mencoba merendah, "Junqing sangat hebat, seperti yang diharapkan dari tuan muda klan besar. Aku sudah berlatih keras tapi masih belum melakukan terobosan."

Zhang Junqing merajut alis dan menegak arak.

Wang Yong tersenyum dan bertanya, "Setengah tahun lagi akademi FengHuang akan membuka pendaftaran murid baru. Kamu akan berpartisipasi?"

Zhang Junqing mengangguk, "Aku akan."

"Jurusan apa yang akan kamu ikuti?" Wang Yong bertanya penuh minat, "Aku akan mengambil jurusan pendekar pedang. Kita mungkin akan berada di bawah gedung sekolah yang sama nanti."

Zhang Junqing meliriknya, "Sayang sekali, aku akan mengambil pemanah."

Wang Yong sedikit terkejut dan menghela napas, enggan menampakan kekecewaannya. "Apa karena ayahmu?"

"Aku memutuskannya sendiri." Zhang Junqing menjawab.

Akademi Fenghuang adalah institut perguruan terbesar dan terkuat di seluruh daratan. Letaknya mengitari gunung Feng yang kabarnya bekas tempat tinggal dewa phoenix. Akademi ini akan menerima murid setiap lima tahun sekali dengan persentasi kurang dari sepuluh persen setiap lima tahunnya. Pendaftar hanya boleh berusia sekitar 14 sampai 25 tahun dan sudah mencapai tahap penyulingan Qi lapisan kelima. Dengan kata lain, hanya orang jenius yang bisa memasuki akademi.

Zhang Junqing dan Wang Yong sudah berada di tahap Yayasan dan dipastikan lolos tahap pertama seleksi. Namun seleksi kedua cukup sulit, tes disesuaikan dengan jurusan yang akan diambil. Jurusan di akademi Fenghuang ada lima yaitu: Pendekar Pedang, Pemanah, Penyihir, Apoteker dan Pengrajin. Khusus untuk jalur pengrajin yang mengandalkan kekuatan jiwa, mereka akan memiliki tes tahap pertama berbeda.

Zhang Junqing berasal dari keluarga prajurit, meskipun kemampuan berpedangnya luar biasa. Dia lebih tertarik untuk menjadi seorang pemanah mengikuti jalan ayahnya.

"Kamu tidak terlihat gugup sama sekali. Seperti biasa, kamu sangat percaya diri." Wang Yong berkomentar.

Zhang Junqing menjawab, "Aku memang percaya diri, tapi bukan berarti aku yakin tidak ada orang lain yang lebih baik dari ku."

"Kamu merendahkan kemampuanmu sendiri, hampir semua kalangan muda di seluruh dataran mengenalmu sebagai seorang jenius. Kamu seperti dewa bagi banyak orang." Wang Yong berbicara sembari tertawa pahit, "Seperti yang kuduga, aku masih belum bisa mengalahkanmu."

Sedangkan di hutan terlarang. Para lima binatang idiot dan satu manusia tercengang seperti orang bodoh. Leluhur phoenix tua datang ke rumah bambu mereka, tiba-tiba melemparkan segumpal kain berisi pakaian baru dan uang ke atas meja.

Bai Hu yang lebih waras bertanya heran, "Guru apa kamu akan melakukan perjalanan?"

Leluhur phoenix menggeleng, sudut matanya jatuh pada Lin SuYin. "Bukan aku, tapi Xiao Yin."

Lin SuYin terpana sekaligus terkejut, sedangkan kakak Qilin dan Xuanwu memeluk adiknya dari dua sisi sambil memasang wajah menyedihkan. "Guru kenapa kamu mengusir Ah Yin?" Xuanwu bertanya.

Lin SuYin memandang gurunya dan tahu bahwa bukan itu masalahnya. Selama ini leluhur phoenix selalu melindunginya, bahkan melarangnya pergi ke dunia luar. Pasti ada alasan yang sangat penting sehingga leluhur phoenix berubah pikiran.

"Akademi Fenghuang akan membuka pendaftaran dalam enam bulan. Kamu harus berangkat kesana SuYin. Bukan berarti aku tidak menginginkan kehadiranmu di hutan terlarang, tapi sebagai manusia, kamu harus tahu bagaimana manusia hidup. Belajar bersama mereka dan bertemu banyak orang kuat." Tutur leluhur phoenix dengan suara lembut tanpa penekanan.

Huang Long merasa tidak nyaman, "Tapi guru, masih ada kami di sini. Bukankah sudah cukup kami untuk mengajarinya?"

"Tidak." Jawab leluhur phoenix.

Lin SuYin memperhatikan raut wajah leluhur phoenix yang penuh kontradiksi. Kedua alisnya terajut, "Guru, apa ada alasan lain?"

Leluhur phoenix menatapnya penuh arti, wajah tampannya yang lembut memperlihatkan senyum langka, "Ada, tapi aku tidak bisa memberitahumu untuk saat ini."

Lin SuYin bergeming.

"SuYin, apa kamu tidak merasa penasaran dengan identitasmu dan orangtuamu?" Leluhur phoenix tiba-tiba bertanya.

Lin SuYin menunduk, dia menjawab dengan ragu, "Bukan berarti aku tidak penasaran. Tapi aku juga tidak memiliki keinginan untuk mencari tahu. Bagiku tempat ini sudah cukup, andai saja aku menemukan orangtuaku. Lantas apa? Mereka mungkin juga tidak menginginkanku sejak awal."

Wajah leluhur phoenix berubah mendung, dia melangkah dan berdiri di hadapan Lin SuYin. Tangannya meraih kantong kain kecil berwarna ungu dari lengan jubahnya kemudian dengan gerakan lembut, dia mengalungkan kantong kain itu di leher Lin SuYin.

Mata lima binatang mengikuti, ketika mereka melihat kantong itu. Tidak ada satupun dari mereka yang bisa menebak apa isinya.

Lin SuYin bingung, ketika gurunya bergerak mundur. Dia meraih kantong tersebut, mengangkat kepalanya untuk melihat mata leluhur phoenix.

"Bukalah." Leluhur phoenix memberi izin.

Lin SuYin menarik masing-masing sudut kantong dan mengeluarkan isinya. Alisnya tertaut ketika melihat pion berbentuk lotus di tangannya, "Apa ini?"

"Ketika aku menemukanmu enam belas tahun lalu, pion ini sudah menggantung di lehermu seperti sekarang. Saat itu musim kemarau, jumlah makanan para binatang buas menyusut tajam dan ketika mereka melihat seorang bayi tidak berdaya di hadapan mereka. Hampir semuanya siap untuk memangsamu."

Qilin tersentak, mengeratkan cengkraman tangannya di leher Lin SuYin membuat adik kecil itu tercekik.

"Aku tidak tahu apakah pion itu atau karena kekuatan jiwamu yang besar. Satu hal yang pasti adalah saat itu kamu dilindungi oleh barrier tak tertembus. Andai penghalang itu tidak muncul, kamu mungkin tidak selamat." Leluhur phoenix menjelaskan.

Lin SuYin merenung, "Maksudmu pion ini melindungiku?"

"Kemungkinan besar. Dan kamu pasti mengerti apa arti semua itu?"

"Tapi meskipun begitu, tidak salah lagi orangtuaku membuangku. Apa pentingnya sebuah pelindung? Meskipun aku dilindungi, tapi bila guru tidak menyelamatkanku. Aku mungkin mati karena kelaparan." Lin SuYin berkata pahit.

Leluhur phoenix memejamkan mata dan menghela napas, "Jika sebenarnya mereka tidak bermaksud membuangmu, bagaimana?"

Mata Lin SuYin melebar.

"SuYin, aku tahu hatimu sakit karena mengungkit masa lalu. Tapi kamu tetap harus menemukan mereka, mencari tahu apa yang terjadi pada mereka. Manusia tidak akan lengkap jika dia bahkan tidak tahu asal-usul dirinya sendiri. Saat kamu menemukan jawaban dari semua pertanyaan ini. Kamu bebas memilih untuk kembali. Aku akan selalu menyambutmu."

Mata Lin SuYin berubah panas. Dia melihat pada jendela kayu, beberapa binatang mengintip dan mendengarkan dengan mata polos mereka. Dia lalu melihat pada kelima kakaknya dan ayah angkatnya. Hatinya menjadi sakit.

Dia tidak ingin pergi.

Leluhur phoenix tahu bahwa keputusannya begitu tiba-tiba, tapi malam tadi dia mendapatkan mimpi aneh. Dalam mimpi itu, phoenix Huang betina yang sudah mati ribuan tahun lalu dalam perang iblis datang menemuinya dan memceritakannya sebuah kisah yang familiar.

Kisah itu tentang penjaga hutan yang menyelamatkan dunia.

Dan malam mimpi itu. Dia melihat seorang pemuda berdiri di atas gunung dengan cambuk emas di tangannya. Sosoknya agung seperti makhluk surgawi.

Dan saat pemuda itu berbalik.

Dia melihat Lin SuYin.

Bersambung.....

Sebelumnya                                                                                                                Berikutnya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guardian Of Forest

Chapter 2: Mereka Sebenarnya Kaya (Guardian of Forest)

Chapter 5: Kisah Tentang Array Suci (Guardian of Forest)