Chapter 4: Putera Pejabat Daerah (Guardian of Forest)

Poin pentingnya adalah bahkan kelima binatang juga tidak ingin adik kecil mereka pergi. Seperti kakek yang kehilangan cucu mereka, lima idiot duduk di tempat pertemuan mereka. Masing-masing mereka memiliki raut serius. Meski disebut tempat pertemuan, nyatanya itu hanyalah sebuah pohon besar dan lima dewa binatang duduk di cabang-cabangnya.

"Pada akhirnya Xiao Yin tetap setuju untuk pergi. Kita tidak bisa melakukan apapun." Qinglong adalah binatang yang paling berpikiran terbuka, dia juga menyayangi adik kecilnya. Tapi sebagai seorang yang juga hidup di sekitar manusia, menurutnya SuYin memang perlu pergi ke sekolah dan bertemu teman-teman sesama manusia.

Qilin mendesak, "Tapi apa kamu melihat wajahnya? Xiao Yin ku yang imut terlihat sedih akhir-akhir ini. Dia pasti tidak ingin pergi, jika bukan karena permintaan kakek tua itu. Xiao Yin pasti sudah menolaknya."

"Tapi bukankah akademi Fenghuang dulunya dibangun oleh guru. Mungkin guru masih memiliki banyak relasi di sana dan ingin para relasi itu mengawasi Xiao Yin." Bai Hu berkata.

"Omong kosong!" Xuanwu berseru, "Itu sudah sepuluh ribu tahun lalu, kita bahkan masih sebuah telur dalam cangkang. Apa yang bisa kita harapkan tentang relasi? Hidup manusia sangat singkat, tidak mungkin guru masih memiliki seseorang yang dikenalnya disana."

"Kenapa kalian memperdulikan itu? Basis kultivasi Xiao Yin sudah hampir menerobos ke tingkat bumi. Bahkan manusia juga akan berpikir dua kali untuk mencari masalah dengannya." Kata Huang Long.

Lima binatang merenung dan berpikir itu masuk akal. Meskipun kelimanya sudah berada di puncak kultivasi mereka. Nyatanya mereka tahu ambang batas manusia. Bagi para binatang mitologi, basis kultivasi setingkat bumi dan jade masihlah tergolong lemah. Akan tetapi manusia berbeda dengan binatang spiritual. Manusia dengan basis kultivasi tingkat bumi keatas biasanya tergolong sebagai para penatua yang berumur ratusan tahun serta dipandang sebagai orang kuat dan terhormat.

Maka dari itu bakat Lin SuYin sebenarnya menentang alam semesta.

Malam tiba dan Lin SuYin benar-benar menerobos ke tingkat bumi. Jadi kelima orang itu mulai berpikir Lin SuYin akan baik-baik saja di dunia manusia dan merasa aman. Pagi yang cerah, lima binatang ditambah satu manusia berkunjung ke gua tempat tinggal leluhur phoenix untuk menyampaikan kabar terobosan Lin SuYin.

Lagi-lagi kesabaran lima binatang diuji.

"Aku akan menyegel dua tingkat kultivasimu." Kata Leluhur phoenix pada Lin SuYin.

Dua tingkat sama saja seperti menghapus setengah kehidupan Lin SuYin. Tingkat Bumi jatuh kembali ke Tahap Penyulingan Qi itu sama saja jatuh pada hirarki terendah manusia. Qilin sebagai kakak tertua dan memiliki penyakit brother complex terparah segera mengajukan protes.

"Guru, ini terlalu jahat! Bahkan pangeran Wang yang hanya satu tahun lebih tua dari Xiao Yin memiliki basis kultivasi tingkat Yayasan. Mengirimnya ke dunia manusia dengan kondisi selemah itu sama saja mengirim Xiao Yin ke kandang singa untuk dimangsa. Aku tidak setuju!"

Leluhur phoenix menatap Qilin dengan mata dingin, dia berkata acuh tak acuh, "Bukan berarti aku menghapus kultivasinya, aku hanya menyegelnya. Lagipula persyaratan masuk akademi Fenghuang adalah tahap Penyulingan Qi lapisan kelima. Lin SuYin tentu memenuhi syarat."

"Tapi..."

Lin SuYin menginterupsi, "Guru, aku seorang pendekar pedang. Bukankah akan sulit bagiku jika aku hanya berada di tahap Penyulingan?"

Leluhur phoenix menggelengkan kepalanya, mata phoenix lembut menatap Lin SuYin, "Kamu tidak akan memasuki akademi sebagai pendekar pedang. Tapi sebagai penyihir."

Kelima binatang bersama Lin SuYin menghirup udara dingin.

Penyihir pada dasarnya tidak memerlukan banyak energi spiritual. Selama kekuatan jiwa seseorang cukup kuat, maka penyihir akan mengalami terobosan. Jiwa penyihir dibagi menjadi 7 tingkatan: Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan yang tertinggi adalah ungu¹. Lin SuYin memiliki kekuatan jiwa yang besar tapi dibandingkan dengan semua yang telah ia pelajari dari gurunya. Ilmu sihir adalah yang paling sulit dia kuasai.

Berbeda dari energi spiritual. Kekuatan jiwa memerlukan upaya besar untuk mengendalikannya, kekuatan jiwa yang besar sangat sulit di kontrol, dalam meridian aliran kekuatan jiwa beresonansi bersama darah dan energi spiritual membentuk jalinan yang saling terpilin.

Dalam mengendalikan kekuatan jiwa, penyihir harus bisa memisahkan pilinan kekuatan jiwa dan energi spiritual seperti membelah satu sel tubuh menjadi dua. Ketika terjadi kesalahan sedikit saja dalam kontrol, tidak menutup kemungkinan pilinan itu akan kacau dan kekuatan jiwa akan menggesek, menghancurkan energi spiritual sehingga terjadi penyimpangan Qi.

Pembagian ini aku buat berdasarkan warna pelangi.

Lin SuYin sebenarnya sudah melewati tahap tersebut, tapi pengendalian kekuatannya sangat buruk. Dia pernah mencoba salah satu jenis mantera peledak kecil dan malah berakhir meledakan setengah rumah bambu mereka.

Ditambah lagi, dibanding profesi yang lain. Penyihir pada dasarnya adalah yang terlemah, seorang penyihir ditakdirkan sebagai pendamping bukan pemimpin. Maka dari itu profesi ini biasanya digeluti oleh orang-orang dengan tingkat kultivasi rendah. Lagipula, kerajaan tidak kekurangan jumlah penyihir maka dari itu sebenarnya seorang penyihir tidak banyak memiliki nilai di mata masyarakat.

Lin SuYin mengerutkan kening, tampak keberatan. Tapi dia tidak berani mengajukan keluhan. Namun faktanya saudaranya tidak sesabar dirinya. Suara-suara protes mereka tumpang tindih, wajah tampan leluhur phoenix tenggelam namun matanya bersinar dingin. Bibir-bibirnya berkedut dan hanya dalam sekali hempasan. Lima binatang idiot menjadi tidak bisa bangun dari tempat tidur dengan kondisi punggung mereka biru lebam.

Melalui perintah leluhur phoenix, Lin SuYin akan berangkat dalam waktu satu bulan. Tiga hari sebelum keberangkatannya, leluhur phoenix memberinya sebuah ramuan ajaib untuk menyegel kultivasinya. Setelah meminum itu, Lin SuYin jatuh sakit dan demam selama seminggu penuh kemudian benar saja. Setelah dia sembuh, dia menyadarinya kultivasinya telah kembali ke tahap penyulingan Qi.

Efek ini akan berlangsung selama dua tahun. Lin SuYin sedih meninggalkan hutan terlarang namun di sisi lain cukup bersemangat. Dua hari sebelum keberangkatannya. Seperti parade tersembunyi dan rahasia, para binatang berkumpul di area lapang beberapa meter persegi. Mereka bernyanyi dengan suara-suara mereka yang berlainan. Parade itu dilakukan para binatang untuk menghibur Lin SuYin yang akan pergi.

Qilin yang mengurung diri di rumah bambu selama lebih dari tiga hari karena merajuk kemudian pada akhirnya diizinkan untuk mengawal Lin SuYin sampai ke Kota Qining.

Lin SuYin berangkat setelah berpamitan dengan guru dan para saudaranya. Untuk mencapai kota Qining, dia dan Qilin pertama-menempuh perjalanan darat selama tiga hari dengan kuda kemudian menyebrangi samudera yang memisahkan antara benua Selatan dan Barat. Perjalanan laut akan menggunakan kapal penyebrangan berukuran besar dengan waktu tempuh satu bulan.

Bersama juragan rumah lelah di sampingnya, dengan koneksi yang kuat dan beberapa koin emas. Lin SuYin menerima perlakuan khusus dan di arahkan ke kabin istimewa. Kabin itu luas, dengan satu tempat tidur kayu tunggal berukuran besar. Interiornya indah, dinding-dinding kayu cokelat tampak dipernis hingga mengkilap. Aroma harum yang ringan meresap dan memenuhi seluruh ruangan.

Bagi dia yang hampir tidak pernah pergi ke luar hutan terlarang. Pemandangan lautan yang membentang seperti permadani dan kapal tinggi besar dan kokoh adalah pengalaman yang sangat baru. Saat malam tiba, dia akan duduk di geladak kapal sambil mengamati bintang-bintang yang seperti taburan kristal putih menyilaukan.

Pada malam itu, seorang putera dari pejabat daerah yang kebetulan juga menaiki kapal yang sama berulang tahun. Pejabat daerah atau ayahnya mengundang seluruh penumpang untuk perayaan sederhana di geladak. Lin SuYin dibesarkan di hutan jadi dia tidak terlalu menyukai keramaian namun Qilin si kakak tertua tidak bisa menahan godaan anggur yang harum dan pergi untuk minum.

Putera pejabat daerah itu berumur sembilan belas tahun. Tubuhnya jangkung dan jauh lebih tinggi dari Lin SuYin, matanya seperti dicelupkan ke air, tampak cerah dan berkilau. Dia anak bungsu dari lima bersaudara, empat kakaknya semuanya perempuan dengan kecantikan dan keindahannya masing-masing. Hidup seperti itu menumbuhkan jiwa pemujaan terhadap segala bentuk kecantikan. Jadi, ketika putera pejabat melihat kecantikan kecil tengah bersandar di geladak kapal sembari menatap bintang. Hatinya menjadi gatal.

Dia berjalan mendekat, dengan gelas tembikar di tangan kanannya. Ketika dia berdiri di samping Lin SuYin. Mata putera pejabat itu semakin cerah, orang di depannya memiliki wajah cantik dengan hidung lurus lancip dan pipi tirus. Kulit wajah dan tubuhnya seputih salju, dengan jubah hijau muda di tubuhnya membuatnya tampak seperti peri-peri hutan.

Nampaknya kecantikan kecil itu menyadari keberadaannya dan dia menoleh. Hati putera pejabat bergetar. Lihatlah ceruk leher indah itu, membuatnya ingin memakan orang ini dalam satu tangkapan.

Tapi...

Putera tuan tanah menggosok mata, dia mendekat dan mengamati tonjolan kecil di leher orang di depannya.

Lin SuYin merasa tidak nyaman dan bertanya dingin, "Ada apa denganmu?"

Ketika suara itu keluar, seperti disambar petir yang teramat dahsyat. Putera pejabat tercengang dengan mata terbuka lebar.

"Kamu laki-laki?!"

Bersambung.....

Sebelumnya                                                                                                                    Berikutnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guardian Of Forest

Chapter 2: Mereka Sebenarnya Kaya (Guardian of Forest)

Chapter 5: Kisah Tentang Array Suci (Guardian of Forest)